JATIMTIMES - Kejaksaan Negeri Kota Batu tengah menyelidiki perkara dugaan korupsi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karsa Husada Kota Batu. Dugaan kasus rasuah tersebut masih dalam pendalaman.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Batu Andy Sasongko. Pihaknya membenarkan adanya pemeriksaan kasus tersebut ke beberapa pihak terkait.
Baca Juga : Jalur Alternatif Klemuk Batu–Pujon Ditutup Sementara Imbas Karnaval, Arus Lalin Dialihkan
"Sedang kami kerjakan. Untuk perkara RSUD Karsa Husada sampai sekarang masih penyelidikan," ungkap Andy, Senin (15/9/2025).
Dalam kasus ini, kejari berhati-hati untuk mengumpulkan alat bukti. Termasuk keterangan terkait dari saksi dan saksi ahli. "Kami masih meminta beberapa permintaan keterangan, termasuk ahli. Ini membutuhkan waktu karena tidak mudah," tambahnya.
Andy menegaskan, penyidik saat ini tengah mengumpulkan berbagai keterangan serta alat bukti yang dibutuhkan. Menurut dia, kasus ini membutuhkan kehati-hatian agar langkah hukum yang diambil sesuai prosedur.
Ia menambahkan, kejari tidak ingin terburu-buru menetapkan arah kasus sebelum seluruh unsur terpenuhi. "Untuk memenuhi unsur, Insya Allah kalau perkara ini memang maju atau tidak, nanti akan kami informasikan kepada teman-teman media. Sekarang kami sedang mendalami alat bukti, dan segera akan kami sampaikan," katanya.
Meski belum merinci terkait potensi kerugian negara maupun siapa saja pihak yang terlibat, Andy memastikan Kejari Batu berkomitmen menuntaskan kasus tersebut secara transparan.
Baca Juga : Daftar Negara Paling Korup di Asia Menurut CPI 2024, Bagaimana Posisi Indonesia?
"Ada beberapa pendalaman komponen. Mohon bersabar karena proses hukum tidak bisa instan. Segera kami informasikan perkembangan selanjutnya," ringkasnya.
Menurut informasi yang dihimpun, perkara tersebut berkaitan dengan pembangunan rumah sakit dan lahan. Perkara sudah dilakukan penyelidikan sejak sekitar empat bulan lalu. Kasusnya berdasarkan aduan masyarakat atau dumas.
Humas RSUD Karsa Husada Lingga Wisnu saat dikonfirmasi menyampaikan dirinya tidak mengetahui kasus tersebut. Termasuk apakah dilakukan pemeriksaan ke pihak-pihak pimpinan RSUD. "Kami humas tidak tahu-menahu mengenai ini," ucapnya.